Sunday, April 10, 2016

Selamat Malam

Aku menikmati setiap kesedihan yang lagu ini tularkan padaku. Melepaskan perasaan yang mengkabut begitu saja. Agar luruh setiap gelisah yang kusimpan di sudut mataku yang semakin basah.

"Selamat malam" kuucapkan pada kenangan yang berlalu lalang. Aku menahan isakan yang tiba-tiba membuatku sakit. Air mataku sangat dahsyat sudah. Aku bahkan mulai merasakan hangatnya di wajahku, hatiku, seluruh tubuhku.

Aku harus bertanya pada siapa tentang merindukanmu yang sangat mengancam ketenangan, membuatku sulit bernafas dalam keadaan menghirup udara.

Aku masih memutar lagu yang sama berkali-kali. Sengaja menikmati perasaan yang menyiksa namun sangat nyaman dalam waktu bersamaan. Aku membetulkan posisi earphone  yang terlepas begitu saja, ketika aku berusaha berbaring dari tidur telungkupku. Aku serasa didera penyakit jatuh cinta yang benar-benar membuatku terjatuh tanpa ada yang menolong. Aku pula merasakan sakit karena terluka tanpa ada yang menawarkan diri untuk mengobati.

"Selamat malam" lagi-lagi aku bergumam. Kututup mataku rapat-rapat, berharap aku segera tertidur dan melupakan sakit ini untuk sesaat. Walau aku tahu aku akan merasakannya kembali di malam-malam yang berbeda namun dengan sedih yang sama.

kemudian, entah aku berada di mana, aku hanya ingat aku masih bisa merasakan basah di pipiku.


Sumenep, 11 April 2016